Mencegah virus tanpa Antivirus

Sekilas tentang Virus
Sebelum mencoba mempraktekkan cara-cara memproteksi komputer dari virus, ada baiknya terlebih dahulu membaca sedikit informasi tentang virus dan cara-cara penyebarannya.
Virus, tidak lain hanyalah sebuah program sebagaimana layaknya program-program biasa. Yang menjadi perbedaan antara virus dan program lainnya adalah karakteristik virus yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gangguan dan atau kerusakan pada sistem komputer.

Ciri-ciri program yang disebut virus diantaranya :
1. Memiliki kemampuan untuk memperbanyak/menggandakan diri, yaitu kemampuan untuk men-duplikasi dirinya sendiri pada file atau disk-disk media simpan yang belum ditularinya, sehingga lama-kelamaan wilayah penyebarannya semakin meluas.
2. Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan diri.
3. Memiliki kemampuan untuk memanipulasi, seperti manipulasi terhadap file-file program, system setting, registry dan lain-lain.
4. Memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi, seperti lokasi boot sector, type partisi, dan lain sebagainya.
5. Memiliki kemampuan untuk memeriksa, misalnya digunakan untuk memeriksa apakah suatu file atau suatu lokasi telah ia tulari atau belum, sehingga proses penularan virus tidak terjadi hingga berulang-ulang.
Momok virus yang identik dengan efek kerusakannya membuat kalangan pengguna komputer yang awam seringkali merasa ketakutan. Padahal, dengan kesediaan "meluangkan sedikit waktu" untuk mempelajari virus, kita sebenarnya dapat memperoleh informasi tentang apa itu virus, bagaimana cara-cara penularannya dan sekaligus juga memperoleh cara yang efektif dalam mencegah penyebarannya.

Cara-cara penyebaran Virus. :
Virus belum memiliki bahaya apapun selama "tidak aktif/tidak jalan". Atau dengan kata lain, program virus hanya dapat memberikan efek bahayanya, apabila program virus tersebut telah "dibuka/dijalankan", baik karena sengaja ataupun tidak sengaja karena ketidak tahuan user.
Penyebaran Virus umumnya terjadi melalui media simpan eksternal seperti flashdisk, CD/DVD, ataupun file-file yang dicopy-kan/di-donwload kedalam komputer user.

Mencegah Penyebaran Virus tanpa Antivirus
1. Matikan fasilitas Autoplay pada komputer anda
Fungsi autoplay adalah fungsi otomatisasi akses terhadap media simpan eksternal seperti flashdisk, ataupun CD. Umumnya virus memanfaatkan fasilitas otomatisasi akses ini sebagai salah satu cara penyebarannya. Dengan mematikan fungsi autoplay, maka kita dapat mencegah virus menular secara otomatis saat media simpan eksternal yang kita pasangkan aktif. Cara untuk mematikan fungsi autoplay ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Tekan tombol Win + R, atau klik tombol Start > Run, untuk membuka kotak dialog RUN
2.Ketikkan gpedit.msc, lalu ENTER sehingga terbuka kotak Group Policy
3.Masuklah pada bagian User configuration > Administrative templates > system, kemudian carilah pengaturan Turn Off Autoplay
4.Klik dua kali pada pengaturan Turn Off Autoplay tersebut kemudian rubahlah nilai pilihan pada opsi Enabled, dengan pilihan Turn off autoplay on All Drives.
Langkah ini dimaksudkan untuk mematikan fungsi Autoplay pada seluruh drive media simpan eksternal baik flashdisk maupun CD-ROM.

2.Aktifkan Opsi Show hidden files and folders
Virus selalu disebarkan dalam kondisi hidden/tersembunyi, sehingga untuk mendeteksi keberadaannya langkah pengaktifan opsi ini mutlak diperlukan.
Bukalah program windows explorer (bisa dengan menekan shortcut keyboard Win + E)
Masuklah pada menu Tools > Folder Options, bagian Tab View.
Aktifkan opsi show hidden files and folders, dengan cara memilih/mengklik pada opsi "Show hidden files and folders", klik OK.

3.Non aktifkan opsi Hide extensions for known file types.
Opsi Hide extensions for known file types berguna untuk menyembunyikan tampilan ekstensi pada seluruh file yang tersimpan dalam disk/media simpan yang kita gunakan. Fasilitas ini biasanya dimatikan virus, karena kondisi file yg tampil tanpa ekstensi dapat dimanfaatkan virus untuk "menipu" user sehingga salah mengira virus sebagai sebuah file umum.
Contoh : File virus yang merupakan sebuah program, semestinya memiliki ekstensi .EXE. Namun dengan menggunakan "icon palsu" seperti icon image, icon data ms.word ataupun icon folder, Virus dapat "berpura-pura" menjadi file/folder biasa. Dengan tidak tampilnya ekstensi dari file, maka program virus berharap user dapat secara tidak sengaja mengaktifkan/menjalankannya.
Hilangkan opsi ini untuk menampilkan ekstensi dari seluruh file yang ada, agar dapat mendeteksi jenis file yang akan dijalankan.
Bukalah program windows explorer (bisa dengan menekan shortcut keyboard Win + E)
Masuklah pada menu Tools > Folder Options, bagian Tab View
Hilangkan tanda cek/centang pada opsi "Hide extension for known file types", klik OK.

4.Non aktifkan opsi Hide protected operating system files.
Opsi ini digunakan oleh system operasi windows untuk menyembunyikan file-file system dengan tujuan untuk melindungi file-file system tersebut agar tidak terhapus atau termanipulasi secara tidak sengaja akibat ketidaktahuan ataupun keteledoran user. Fasilitas ini juga dimanfaatkan virus untuk menyembunyikan dirinya sehingga meskipun opsi show hidden telah kita aktifkan, file virus yang bertype super hidden (attribut hidden dan system) tidak serta merta tampil.
Hilangkan opsi "hide protected operating system file" dengan cara berikut :
Bukalah program windows explorer (bisa dengan menekan shortcut keyboard Win + E)
Masuklah pada menu Tools > Folder Options, bagian Tab View.
Hilangkan tanda cek/centang pada opsi "Hide protected operating system files"
Pada kotak konfirmasi dengan isi "You have chosen to display protected …" jawablah YES, klik OK.

5.Aktifkan mode view Detail
Aktifkanlah modus tampilan detail (view detail) pada program explorer. Langkah ini ditujukan agar kita dapat melihat keterangan attribut file secara lengkap, baik nama file, ekstensi, ukuran file, type file dan tanggal pembuatannya. Atur tampilan detail ini dengan memilih pada menu View > Detail, atau dapat pula dengan meng-klik pada icon views, kemudian memilih pada pilihan detail.
Setelah pengaturan ini dilakukan, bukalah kembali menu Tools > Folder options Tab View, kemudian kliklah pada tombol Apply to all folders, untuk memberlakukan setting view detail ini ke seluruh folder dan drive yang ada.

6. Non aktifkan fungsi System Restore.
Fungsi system restore biasanya dimanfaatkan virus untuk meletakkan pemicu jalannya program virus, sehingga meskipun pada satu saat virus telah berhasil dihapus, namun virus tersebut dapat muncul kembali dengan dijalankannya "pemicu" yang tersimpan dalam fungsi system restore.
Matikan dengan cara-cara sebagai berikut
Tekan tombol Win + Pause/Break.
Masuk pada Tab System Restore.
Berikan tanda centang/cek pada opsi "Turn off system restore on all drives" klik OK.

Dengan diaktifkannya pengaturan2 sebagaimana dijelaskan diatas (point 1-6) user dapat secara manual memeriksa setiap media simpan eksternal yang dipasangkan. Apabila terdapat file2 mencurigakan yang tidak dikenali, user dapat memeriksa kewajaran file tersebut, semisal kesesuaian icon dengan ekstensi dan typenya. Apabila file yang "dicurigai" tersebut memiliki ciri-ciri yg tidak normal, maka user dapat memutuskan untuk menghapus file tersebut secara manual demi mencegah penularan virus ke komputer yang sedang digunakan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top