Limitasi per User Hotspot menggunakan Mikrotik

Proses untuk pembatasan per-user pada hotspot yang menggunakan system DHCP agak sedikit rumit, hal ini dikarenakan user bisa menerima IP yang berbeda2 setiap kali terhubung pada layanan hotspot/RT-RWnet yang kita kelola.
Selain itu, user juga bisa saja memiliki perangkat/gadget lebih dari satu yang kesemuanya digunakan untuk konek ke dalam RT/RWnet atau hotspot yang kita kelola, sehingga mengakibatkan akan ada IP baru lagi setiap kali user konek dengan perangkat yang berbeda.

Untuk itu maka seluruh IP user perlu di lease static-kan terlebih dahulu satu persatu, dan kemudian dimasukkan ke dalam Address List, yang nantinya akan kita kelola pada mangle dan queue.

Cek user yang aktif pada : IP > Hotspot > Active, catat IPnya






















Tetapkan lease static pada user2 yang aktif tersebut, masuk ke :
IP > DHCP Server > Lease. Klik salah satu IP yang ingin di-static-kan, kemudian klik "Make Static"
Catatan : (secara bertahap nantinya seluruh user memiliki IP lease static)




Masukkan daftar IP yang telah di-static-kan tersebut ke dalam Address List, sesuai nama yang diinginkan. Pada Address List kita bisa saja memasukkan sejumlah IP untuk satu nama, tergantung banyaknya IP yang digunakan oleh user/pelanggan kita.



Setelah semua proses pendaftaran IP pelanggan selesai, kita dapat melakukan pemisahan paket2 koneksi klien untuk keperluan pembatasannya nanti, baik downstream maupun upstream-nya.
dalam hal ini, salah satu contoh mangle sebagai berikut :

/ip firewall mangle
add chain=prerouting src-address-list=criptecs action=mark-connection new-connection-mark=criptecs-con passthrough=yes comment="MANGLE PER USER HOTSPOT - CRIPTECS"
add chain=prerouting connection-mark=criptecs-con action=mark-packet new-packet-mark=criptecs passthrough=no comment=""



Copykan script mangle ini untuk seluruh address list yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah seluruh mangle selesai dibuat baru kita atur limitasinya menggunakan Queue tree



 /queue tree
add burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s disabled=no limit-at=0 \
    max-limit=1M name="ALL DOWNLOAD" parent=global-out priority=8
add burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s disabled=no limit-at=75k \
    max-limit=200k name=criptecs packet-mark=criptecs parent="ALL DOWNLOAD" \
    priority=2 queue=default

Note : Mohon kritik, saran dan koreksi dapat dimasukkan lewat fitur komentar pada blog ini, trims.
  

Virus dan Kehilangan Data

Pahami virus dan "kehilangan" data didalam flashdisk akibat virus.

"HWaduuhhh.. hilang deh data-dataku kena' virus.." atau "gilaa.. kerjaan satu tahun hilang semua nih gara-gara virus.." pernah dengar keluhan2 smacam itu..?? atau jangan-jangan pernah mengalamin sendiri..?? hehehe..
Kadang-kadang saya suka merasa menggumam sendiri dalam hati jika mendengar keluhan beberapa orang yang mengaku kehilangan data-data didalam flashdisk-nya akibat virus. Padahal sepengetahuan saya (pribadi) tidak ada virus yang se-iseng itu menghapus file. Kalaupun komputer/laptop dan flashdisk kita tertular virus, biasanya efek paling parah dari virus adalah "merubah/merusak" konfigurasi file/system, "menyembunyikan" file/data atau "menginfeksi" file/program yang ada didalamnya sehingga tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya. Tapi klo sampai "menghapus" ? atau "menghilangkan" file ?? sekali lagi saya belum pernah mengalami sendiri. :) CMIIW.

Perlu dipahami dulu bahwa terdapat aneka macam file didalam sebuah media simpan (Hardisk, flashdisk, CD).
1. File-file yang kita olah lewat aplikasi tertentu, misalnya dokumen (.DOC, .DOCX, .ODT), tabel (.XLS, .XLSX), presentasi (.PPT, .PPTX, .PPS), gambar/vektor (.JPG, .BMP, .PSD, .CDR) dan lain sebagainya. File-file kategori ini yang umumnya secara ringkas dan gampang kita sebut dengan DATA.
2. File-file multimedia, misalnya : .MP3, .DAT, .AVI, .3GP, .FLV dan lain sebagainya.
3. File-file system dan program : .SYS, .EXE, .COM, .DLL, .INI dan lain-lain.

nah, karakteristik virus itu secara umum sebenarnya MENYERANG file-file system/program. Virus berkepentingan untuk "MERUBAH" konfigurasi dalam file-file system dan "MENULARI" file-file program sehingga dapat berfungsi sebagai antek-anteknya dalam rangka penyebaran dan pengabadian keberadaan dirinya di suatu perangkat komputer/laptop maupun flashdisk. Jadi sekali lagi tidak ada virus yang "MENGHAPUS" file-file data. Kalaupun ada virus yang lumayan KEJAM seingat saya adalah virus Kspool yang dapat "MERUSAK" isi didalam sebuah file data sehingga menjadi amburadul tidak karuan, tetapi itupun tidak sampai menghapus file-file data kita.

Jadi pertanyaannya, kenapa setelah flashdisk saya tertular virus tiba-tiba file datanya menjadi hilang/tidak ada lagi..??
1. Kemungkinan besar data-data kita menjadi tersembunyi (terhidden).
Seperti yang disebutkan diatas, virus dapat merubah konfigurasi system ataupun file. Virus dapat mengaktifkan fitur penyembunyian file (opsi "Do not show hidden files and folders" dan opsi "Hide protected operating system files"), sekaligus juga merubah atribut file-file data kita menjadi tersembunyi/hidden.
- Untuk memastikannya coba anda cek lewat windows explorer, pilih menu Tools > Folder Options.
- Masuk kebagian VIEW, cari dan aktifkan opsi "Show hidden files and folders" dan hilangkan tanda centang pada opsi "Hide protected operating system files" kemudian klik OK.
- Cek kembali data-data dalam flashdisk anda, apakah sudah muncul atau belum ??
- Jika belum ada perubahan, coba ulangi/cek kembali lewat menu Tools > Folder Option > view seperti diatas. Apakah opsi "Do not show hidden files and folders" dan opsi "Hide protected operating system files" kembali aktif ?? Jika "ya", maka dapat dipastikan bahwa komputer/laptop yang kini anda gunakan, telah tertular virus. Apabila kondisi tersebut juga disertai dengan perubahan atribut file-file data anda menjadi Hidden, maka wajar saja klo data-data didalam flashdisk belum dapat dilihat/ditampilkan.
- Untuk mengatasinya, anda bisa membersihkan komputer/laptop anda terlebih dahulu menggunakan antivirus-antivirus terupdate. Tujuannya adalah untuk menghapus virus dan mengembalikan konfigurasi sistem/program kita menjadi normal kembali. Dalam beberapa kasus yang tergolong ringan, kita bahkan dapat membersihkan virus tanpa antivirus sekalipun. Untuk itu, kenali dulu gejala dan ciri-ciri virus yang menyerang komputer anda, kenali jenisnya, kemudian coba googling cari tutorial2 yang bisa anda jadikan pegangan dan lakukan eksperimen untuk coba memperbaikinya. Namun dalam beberapa kasus, jika virus telah menulari file-file system/program, kecil kemungkinannya system/program dapat di"normal"kan kembali, karena kebanyakan antivirus hanya dapat memberikan opsi "Delete" ataupun "Quarantine" yang secara tidak langsung berakibat rusaknya system/program kita. Jika hal ini yang terjadi, maka alternatif terakhir adalah menghubungi teknisi yang dapat anda percaya untuk memberikan solusi INUL (install ulang) system komputer/laptop kita.

2. Koleksi program/master program ikut terhapus/terkarantina.
Virus yang telah menulari program/master program didalam flashdisk, bisa membuat program/master program anda "dikenali" sebagai virus juga oleh antivirus. Pada beberapa antivirus yang memiliki fitur autoguard, bisa saja terjadi "penghapusan massal" atau "pemblokiran" oleh antivirus, tujuannya tidak lain untuk mencegah virus yang ada didalam flashdisk anda menulari komputer/laptop yang anda gunakan. Nah, klo seperti ini kasusnya memang FILE PROGRAM anda bisa ikut terhapus, tetapi kembali ke penjelasan diatas, bukan VIRUS yang menghapusnya, melainkan antivirus yang ada di komputer/laptop. Dan ini terjadi sebagai akibat dari penularan yang telah dilakukan oleh virus.

3. Rusaknya system partisi flashdisk.
Kategori ini tergolong kategori kerusakan yang cukup berat dan bisa berakibat sangat fatal terhadap data. Meskipun jarang ditemui, namun rusaknya sistem partisi flashdisk akibat penularan virus ini bisa saja terjadi. Dalam kasus ini bukan hanya data didalam flashdisk saja yang tidak dapat dilihat/dibaca, bahkan flashdisk anda pun tidak dapat difungsikan/dikenali oleh sistem. Cirinya biasanya muncul pesan/peringatan untuk memformat flashdisk yang anda gunakan. JANGAN SEKALI-KALI MEMILIH OPSI FORMAT, karena dengan demikian maka anda lah yang menghapus isi/data-data didalam flashdisk anda.
Untuk upaya mengatasinya bisa menggunakan tools2 khusus penanganan partisi media simpan, atau dalam beberapa kasus bisa juga dicoba dibuka dan diselamatkan menggunakan system operasi linux/LINUX rescue CD.

Nah, setelah cukup penat mengetik dan membaca tulisan diatas.. saya istirahat dulu sejenak minum segelas air dan menghisap sebatang rokok, eheheeh...

Akhirnya.. anda-lah satu-satunya orang yang paling BISA dan MENGERTI bagaimana cara melindungi data-data anda. Simpan dan kelompokkan data-data penting kedalam file RAR (khususnya koleksi program), sehingga lebih aman dari penularan virus, dan pastikan untuk selalu membuat/memiliki backup data khususnya terhadap data-data yang sangat penting, sehingga jika "musibah" seperti ini menghantam kita, kita tidak harus menangis 3 hari 3 malam di sudut kamar yang gelap. Cukup ucapkan Innalillahi wa innailaihi roji'un kemudian dengan beberapa langkah, backup data bisa digunakan kembali sebagai pengganti data-data anda yang telah berpulang.

Semoga bermanfaat :p

Backup Setting Mikrotik dan Userman otomatis kirim via email

1. Seting email terlebih dahulu, masuk ke Winbox > Tool > email
Buat Isian sebagai berikut :
server : 74.125.127.109
from : alamat_email_tujuan
user : alamat_email_pengirim
password : password_email_pengirim

2. Buat Script untuk Backup System Otomatis :
- Klik system > script. Klik tanda + (Add) beri nama misal "backupan".
- Masukkan script dibawah ini :
/system backup save name=("Backup - " . [/system identity get name] . "-" . [:pick [/system clock get date] 7 11] . [:pick [/system clock get date] 0 3] . [:pick [/system clock get date] 4 6]); /tool e-mail send to="criptecs@asia.com" from="bluekejedot@gmail.com" server="74.125.127.109" subject=([/system identity get name] . " Backup " . [/system clock get date] . "-" . [/system clock get time]) file=("Backup - " . [/system identity get name] . "-" . [:pick [/system clock get date] 7 11] . [:pick [/system clock get date] 0 3] . [:pick [/system clock get date] 4 6] . ".backup"); :delay 10; /file rem [/file find name=("Backup - " . [/system identity get name] . "-" . [:pick [/system clock get date] 7 11] . [:pick [/system clock get date] 0 3] . [:pick [/system clock get date] 4 6] . ".backup")]; :log info ("System Backup emailed at " . [/sys cl get time] . " " . [/sys cl get date])

Note :
to : diganti dengan alamat email tujuan (domain bebas)
from : diganti dengan alamat email pengirim (usahakain domain pake gmail.com)
server : 74.125.127.109 atau 74.125.127.108 (diperoleh dari nslookup smtp.gmail.com)

3. Buat Script lagi untuk Backup Userman otomatis :
- Klik system > script. Klik tanda + (Add) beri nama misal "userman".
- Masukkan script dibawah ini :
#----deklarasi variable---
:local ds [/system clock get date]
:set ds ([:pick $ds 7 11].[:pick $ds 0 3].[:pick $ds 4 6])
:local identitasRouter [/system identity get name];
:local emailTujuan [/tool e-mail get from];
:local seriMikrotik [/system resource get board-name];
#-----Backup usermanager mikrotik---------------
:local usermanBackup ($identitasRouter.$seriMikrotik."-userman-".$ds.".umb")
/tool user-manager database save name=$usermanBackup;
#-----Mengirim email-------------------
:delay 10s
:log info "Sedang mengirim email, silahkan tunggu beberapa detik..."
/tool e-mail send to="criptecs@asia.com" from="bluekejedot@gmail.com" server="74.125.127.109" subject=$usermanBackup body=$usermanBackup file=$usermanBackup;
#-----menghapus -----------------------
:delay 60s
:if ([:len [/file find name=$usermanBackup]] > 0) do={/file remove $usermanBackup}
:log info "File $usermanBackup telah dihapus..!"

4. Buat Schedulernya, agar Script pada point 2 dan 3 dijalankan secara otomatis
- Klik System -> Scheduler, klik tanda + kemudian masukan nama : backupan_system, interval : 3d 00:00:00 Start Date (menyesuaikan) dan pada kolom on event isi dengan backupan.
- Klik System -> Scheduler, klik tanda + kemudian masukan nama : backupan_userman, interval : 1d 00:00:00 Start Date (menyesuaikan) dan pada kolom on event isi dengan userman.

5. Dengan scheduler diatas, system mikrotik akan dibackup setiap 3 hari sekali, dan userman akan dibackup setiap hari. Penjadwalan ini bisa dirubah2 sesuai keperluan.

sumber :
http://www.forummikrotik.com/showthread.php/20021-Share-Cara-Backup-Konfigurasi-Mikrotik-ke-Email
http://www.nadasumbang.com/backup-konfigurasi-mikrotik-ke-email/
 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top